Rabu, 01 Agustus 2012

Que Bene Cantat Bis Orat

"Que bene cantat bis orat = bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali". Sebuah ungkapan yang mencerminkan bahwa kita bisa "berkomunikasi" dengan Allah Bapa dengan segala macam cara. 'Nilai' yang terkandung dalam bernyanyi ternyata diyakini sama dengan melakukan doa sebanyak dua kali. Hm, menarik...
Lalu mengapa masih banyak paduan suara yang belum menyikapi hal ini sebagai sesuatu yang indah dengan hanya bernyanyi apa-adanya? Mengapa mempersembahkan nyanyian dengan biasa-biasa saja kalau bisa dengan cara yang luar biasa? Kalau bisa bernyanyi dengan format SATB, mengapa cuma bernyanyi satu suara?
Memberikan yang terbaik menjadi salah satu tujuan dari dibentuknya sebuah paduan suara. Bukan cuma sekadar satu suara dan "nyanyi rame-rame" pasti suara dari kelompok koor itu pasti kalah dengan suara umat. 
Tugas paduan suara adalah menjadi 'motor' bagi umat untuk ikut bernyanyi memuji Tuhan. Ingat, bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali, bukan? 'Dengan baik' di situ artinya tentu dengan segenap kemampuan, dengan segenap keahlian, dengan segenap curahan hati dan pikiran. Bernyanyi tanpa melihatkan hati pun bak makan sayur tanpa garam. Akan terasa hambar. Lagu yang bagus sekalipun, akan terasa datar dan tak bermakna bila dinyanyikan dengan cara yang biasa saja.
Tidak semua orang terlahir dengan suara yang merdu, tidak semua orang diciptakan untuk bisa mengerti notasi dengan benar, tapi harus berani mencoba. Kan ada sesi latihan yang bisa jadi ajang belajar? Lebih baik mencoba tapi gagal daripada berhasil tapi tidak membuktikan apapun...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar