Sabtu, 28 Juli 2012

Menyatukan Hati

Jumat malam (27/7) ini Clara Fortin tidak latihan tetapi tetap kumpul di Gereja dan melakukan hal yang sama pentingnya dengan latihan koor: omong-omong dari hati ke hati. Secara berkala, acara ini jadi salah satu mata acara penting, karena kegiatan paduan suara ini berkaitan dengan kepentingan seluruh anggota yang kerap berbenturan dengan banyak kepentingan lain di luar latihan.
Terbukti bahwa dengan komunikasi yang efektif, dilandasi dengan niat tulus untuk bekerja di ladang Tuhan, semua masalah bisa diselesaikan dengan manis. Masalah memang datang silih berganti, tanpa diundang sekalipun! Macam-macam persoalan, baik pribadi maupun kelompok, menjadi kerikil yang bisa menjadikan kita terpeselet dan jatuh. Gosip, rumor, bisik-bisik tak jelas, adalah kerikil yang bisa membuat suasana latihan jadi kacau. Menjalin kebersamaan lewat komunikasi akan membuat semua masalah menjadi sirna.
Menyatukan hati, menjalin ikatan yang kuat, menjaga arti persahabatan dan rasa kekeluargaan, menjadi modal penting dalam membentuk organisasi paduan suara yang baik. Bukan sekadar pandai membaca not dan bernyanyi merdu, tapi attitude (sikap) yang sempurna menjadi hal terpenting bagi soliditas organisasi seperti paduan suara yang sifatnya cair ini.
Percuma punya suara bagus dan merdu, tapi tidak memiliki attitude yang mapan. Karena bergabung di paduan suara berarti juga harus bisa memikirkan kepentingan orang lain, tepo seliro, tenggang-rasa. Kalau setiap anggota paduan suara sudah memiliki modal attitude yang baik, hal teknis lainnya terasa akan mudah. Perbedaan referensi, perbedaan pengetahuan, perbedaan kultur, perbedaan pemahaman dan perbedaan lainnya akan hilang.
Yang tadinya tidak bisa baca not, dengan berlatih tekun, lambat-laun akan jadi pintar juga. Yang tadinya cuma bisa bersuara keras, lama-kelamaan akan bisa berpadu dengan suara lain. Karena urusan menyanyi sama persis dengan berkomunikasi: bukan cuma buka mulut dan bernyanyi, tapi lebih pada mau mendengar suara orang lain.
Repot, ya?! Mau bernyanyi untuk Tuhan saja kok diganggu dengan urusan non-teknis manusia. Tapi ya itulah, karena kita masih punya pikiran, masih punya akal dan punya sesuatu yang bisa kita perbincangkan. Belum lagi bicara soal rasa: si anu tidak suka sama si anu, si itu sifatnya nggak bikin nyaman orang lain, si ini tukang kompor, dan sejuta rasa lainnya. Rambut sama hitam, tapi isi hati siapa yang tahu?
Maka, betapa leganya hati ini ketika ajang omong-omong dari hati ke hati ini berjalan dengan baik, lancar tanpa harus meninggalkan wajah cemberut dan rasa mendendam yang dalam. Kalau urusan ini lancar, latihan pun bisa tambah semangat.
Semangat? Ya, smanggadzzzzzz...!!

1 komentar:

  1. Iya dong, kerja buat Tuhan memang harus tetap semangat! Keep the good work on, guys!

    BalasHapus